Breaking

Selasa, 27 Maret 2018

Kejanggalan Kematian Sang Mantan Wakapolda

TexasBerita - Masuk Pekan ke-empat, belum ada tanda -- tanda sedikitpun terkait dengan penyebab kematian mantan Wakil Kepala Polda Sumatera Utara, Kombes Pol (Purn) Agus Samad, yang .


hampir sebagian kariernya dihabiskan di dunia intelijen.

Polisi sampai saat ini masih menyatakan kemungkinan tewasnya Agus Samad fifty-fifty, antara dibunuh atau bunuh diri.

Penyelidikan Setiap Hari

Penyelidikan polisi terus dijalankan. Selama 3 hari saya berada di Malang, Jawa Timur, setiap hari saya mendapat informasi dari Satpam yang berada di Kompleks

Perumahan tempat kejadian perkara, selalu ada Polisi yang selama beberapa saat melakukan penyelidikan di TKP, rumah mantan wakapolda Sumatera Utara, Kombes Pol (Purn)

Agus Samad.

Meski sampai kini belum menemukan titik terang. Tak kurang dari 20 saksi telah diperiksa, dan salah satu yang paling banyak diperiksa adalah dari pihak internal

keluarga korban.

Lulusan Akabri 1970

Saya mencatat ada sejumlah kejanggalan pada kematian lulusan Akabri 1970-bersama dengan nama -- nama besar seperti, Menko Kemaritiman Jenderal (Purn) Luhut Binsar

Pandjaitan, Gubernur Lemhanas Letjen (Purn) Agus Widjojo, Mantan KSAD Jenderal (Purn) Subagyo HS, Mantan Ketua KPK Irjen (Purn) Taufiequrachman Ruki, dan Mantan

Kapolri Jenderal Pol (Purn) Suroyo Bimantoro.

Ada 3 setidaknya, data yang saya dapati dan telah saya konformasi ke pihak kepolisian. Bahwa ada Racun Serangga, Silet, dan Korban dalam posisi tertelungkup di halaman

belakang rumah, tanpa ada ceceran darah. Saya akan bahas satu persatu.

Tiga Kejanggalan Kematian

Polisi dalam penyelidikannya menemukan ada racun serangga yang mulanya dikira dikonsumsi oleh korban. Sebab, di rongga mulut korban, terdapat cairan racun serangga

ini. Tapi hasil pusat laboratorium forensik (labfor) Mabes Polri menyimpulkan, bahwa korban Agus Samad, bukan tewas akibat meminum racun serangga. Pasalnya cairan

racun serangga tidak masuk ke dalam perut, hanya berada di sekitar mulut korban. Mengapa ini bisa terjadi, belum terjawab hingga kini.

Kedua, silet. Silet ini seolah akan digunakan untuk bunuh diri. Tetapi lagi lagi, dari hasil pemeriksaan Labfor, menyimpulkan, bahwa kematian korban bukan disebabkan

oleh luka pada silet. Meskipun ditemukan banyak kucuran darah di ruang tengah rumah, dan darah tersebut dipastikan adalah darah dari korban.

Lalu apa penyebab kematian korban? Hasil dari Labfor Polri, bahwa korban tewas akibat 6 tulang rusuk patah yang menusuk jantung korban. Bagaimana ini bisa terjadi,

apakah karena korban terjun dari ketinggian lantai 3 rumahnya ke halaman belakang-tempat ditemukannya jenazah? 

Hasil yang saya dapatkan dari sumber di kepolisian menyebutkan bahwa, penyelidikan forensik polisi, memastikan bahwa korban tidak terjun dari lantai 3 rumahnya.

Bahkan sebelum kematian, korban tidak pernah naik ke lantai 3 rumahnya, yang menghapus dugaan korban tewas akibat bunuh diri dengan cara melompat. Dari data ini pula,

artinya korban tewas berkutat di lantai 1 rumahnya, bukan dengan cara melompat. Lalu apa artinya?

Jika korban hendak melakukan bunuh diri, maka sulit rasanya dilakukan dengan cara 3 hal sekaligus. Pertama meminum racun serangga yang ternyata hanya sampai mulut.

Kedua, dengan silet, yang ternyata tidak mematikannya, dan ketiga dengan merusak tulang rusuk sendiri hingga menusuk jantung.  Terlalu rumit, jika memang niat yang

bersangkutan untuk bunuh diri!

Kematian Misterius Mantan Intelijen

Kematian dengan merusak tulang rusuk, bukanlah hal yang mudah. Tulang rusuk adalah bagian tulang yang sangat kuat, seperti halnya tulang tengkorak di bagian kepala.

Tuhan menciptakan tulang ini, untuk melindungi bagian bagian paling vital dari manusia, Otak, Paru- Paru, dan Jantung.

Tulang ini, hanya bisa rusak patah atau bahkan retak dengan benturan atau hantaman yang terjadi secara luar biasa. Pertanyaannya, mungkinkah dilakukan korban seorang

diri dalam keadaan masih sadar? Sulit rasanya membayangkan hal ini.

Saya juga secara khusus mewawancarai keluarga korban, putra sulung dari Agus Samad, Timur Sasmita. Saya mengucapkan turut prihatin atas apa yang terjadi pada ayahnya.

Kepada saya secara eksklusif yang juga akan ditayangkan di program Aiman hari Senin (19/3) pukul 20.00 wib Timur mengaku diperiksa hingga 3 sampai 4 kali oleh Polisi.

Data ini pun diakui oleh Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera, yang mengatakan bahwa ada bagian di Internal keluarga yang diperiksa paling

banyak terkait kasus misterius ini. Penyelidikan polisi masih terus berlangsung, meski ada optimisme bahwa kasus ini, akan segera terungkap. Kita tunggu...

Saya Aiman Witjaksono, Salam.

Baca Juga : Viral Dan Heboh Patung Telanjang Trump akan Dilelang Mulai Rp 274 Juta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar