TexasBerita - Pengadilan Kuwait memberi hukuman mati untuk warga mereka yang telah membunuh seorang pembantu rumah tangga (PRT). Dikutip dari BBC, PRT itu adalah Joanna Demafelis, seorang wanita asal Filipina.
Pembunuhan Demafelis dilakukan dengan sangat kejam.
Jasadnya, disimpan dalam kulkas di apartemen kosong milik pasutri tersebut.
Jasad tersebut baru ditemukan setahun setelah pembunuhan.
Peristiwa pembunuhan ini membuat hubungan antara Kuwait dan Filipina retak.
Sejumlah aksi demo marak di Filipina, sehingga pemerintah sempat menerbitkan larangan bekerja ke Kuwait.
Interpol turun tangan untuk memecahkan kasus ini.
Pelaku, Nader Essam Assaf, seorang pria asal Lebanon dan Mona, wanita asal Suriah, ditangkap pada Februari 2018.
Pihak berwenang di Filipina menyebut mereka akan memfasilitasi proses pulangnya 1.000 TKW di Kuwait.
Kebanyakan bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Di banyak negara Timur Tengah, pekerja migran mendapat visa secara kontroversial dengan sistem kafala.
Dengan sistem ini, pekerja akan sangat tergantung pada pemberi kerja, untuk terikat bekerja sampai berapa lama.
Baca Juga : Gadis Ini Ketakutan usai Sopir Taksi Online Pakai Foto Menyeramkan & Dini Hari Membawanya ke Kuburan
Senin, 02 April 2018
Bunuh PRT Lalu Sembunyikan Jenazah di Kulkas, Pasutri Kuwait Divonis Hukuman Mati
berita terpopuler
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar