Breaking

Rabu, 23 Mei 2018

Kasihan! Idap Kanker Kelenjar Getah Bening, Wanita Ini Tak Berdaya di RSUD Pirngadi

TexasBerita - Namanya Sri Margianty, atau biasa dipanggil Santi. Perempuan 33 tahun ini hanya bisa tergeletak di kasur saat Tribun Medan mengunjunginya di Rumah Sakit Pirngadi, Medan, Rabu (23/5/2018). Badannya kurus, bahkan tulang rusuk dan belikatnya begitu tampak jelas tercetak balik bajunya.


Wajahnya benar-benar terlihat sayu tak berdaya. Hidungnya terpasang alat bantu pernapasan, sementara lengan kirinya yang kurus itu terpasang jarum infus.

Sebuah benjolan bersemayam di leher kanannya. Rupanya, benjolan inilah yang membuatnya tak berdaya seperti itu.

"Sejak hamil anak kedua (seperti ini), tapi katanya hamil anak pertama udah terasa sakit," ujar Rukiem, ibu dari Santi.

Merasa sakit, Santi pun memeriksakannya ke bidan, namun bidan mengatakan bahwa sakit tersebut merupakan bawaan ibu hamil. Mendengar hal itu, dia pun merasa tenang.

Namun lama kelamaan, muncul benjolan seperti bisul di belakang telinganya. Awalnya ia mengobati benjol itu dengan air ludah, namun ternyata benjolan tersebut semakin serius. Hingga lahir anak keduanya dan berumur delapan bulan, ia baru mengobatinya.

Menurut penuturan kakak iparnya, Nilam, benjolan tersebut membuat Santi merasa pusing. Mereka pun memeriksakannya ke dokter dan Santi mendapat rujukan ke Rumah Sakit Murni Teguh.

"Terus digambar (Rontgen) dan disedot cairannya. Waktu dicek, dokternya bilang, itu cairan anakan. Kalau itu anakan, lalu indukannya di mana?," ujarnya saat Tribun Medan menyambangi rumah Santi di Jalan Pertahanan Gang Saudara Nomor 23 C, Timbang Deli, Medan.

Ternyata, kanker kelenjar getah bening tersebut bersemayam di tenggorokannya hingga menggerogoti wajahnya. Mata kanan Santi bahkan mengalami gangguan penglihatan. Hingga lama kelamaan, dia mengalami kebutaan.
Bukannya Santi dan keluarganya tak menjalani pengobatan. Dia yang ketika sehat berjualan jajanan anak-anak di rumahnya kerap kali berobat ke beberapa tempat.

Nilam bercerita, suami Santi, Fahmi, yang hanya bekerja sebagai Cleaning Service di gudang obat-obatan pun harus berutang ke sana kemari. Sudah berkali-kali berobat, namun tak ada perubahan pada diri Santi. Malahan, kondisinya semakin memburuk.

Ibunya, Rukiem mengatakan, Santi lama-lama makin kurus. Mereka juga mencoba pengobatan alternatif dan berobat ke Rumah Sakit Martha Friska satu kali.

Bunda Thamrin dua kali. Kata dokternya, saya rujuk ke Murni Teguh ya. Berobat jalannya lama juga di Murni Teguh. Karena terus berobat jalan Santi merasa sakit, akhirnya berobat alternatif di rumah," jelas Rukiem.

Santi juga pernah dirawat di Rumah Sakit Adam Malik karena tak tahan lagi dengan sakitnya. Namun setelah dia bisa tidur, dokter menyuruhnya pulang dan berobat jalan.

Sembari bercerita, Rukiem terus mengelus-elus kepala anaknya itu. Katanya Santi merasa sakit, karena itu kepalanya harus dielus. Jika tangan ibunya berhenti mengelus, tanpa suara, dengan lengan kurusnya, Santi bersusah payah menarik tangan ibunya agar kembali mengelus kepalanya.

Santi dibawa ke rumah sakit atas bantuan dari camat, lurah dan kepling. Rukiem mengaku kaget, sebab tadinya dia berpikir mereka hanya menjenguk. Bantuan tersebut didapat setelah foto kondisi Santi beredar di media sosial.

"Jam satu malam di bawa ke Pirngadi. Datang camat, lurah sama kepling. Tadinya mikir mau jenguk, ternyata mau bawa," ujarnya.

Sampai saat ini Rukiem belum tahu apakah Santi akan dioperasi atau tidak. Namun dokter mengatakan, Jumat Santi akan diperiksa paru-parunya, sebab dia mulai kesusahan bernapas.

Mengenai pembiayaan, Rukiem tampak tertawa ringan, belum tahu biaya dari mana jika Santi benar dioperasi. Keluarga belum menerima bantuan apa pun untuk mengurangi biaya pengobatan. Rukiem yang sehari-hari berjualan lontong dan sarapan pun harus tak berjualan karena menjaga Santi di rumah sakit.

"Selama ini pakai BPJS. Kalau operasi bisa pakai BPJS?," tanyanya.

Tak berdaya di rumah sakit, Santi meninggalkan dua orang anaknya yang masih berumur tiga dan satu setengah tahun. Saat Tribun Medan mengunjungi rumah sakit, Rukiem mengatakan jika Fahmi, suami Santi, tengah mengantarkan anak-anaknya ke Dolok Masihul agar dirawat kakaknya sementara waktu.

Baca Juga : Sidang Tuntutan Kasus Sabusabu 134 Kilogram Kembali Batal Digelar di PN Medan, Ini Penyebabnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar