Modus dari tawuran antara siswa kelas 10 dengan siswa kelas 11 SMA Negeri 2 (Smandu) ini belum diketahui secara pasti, namun diduga karena saling sindir.
Sesampainya di Polsek Medan Kota, sambung Revi, pihaknya memberikan pengarahan oleh siswa Smandu yang terlibat bentrok.
"Kita juga meminta orangtua siswa dan guru untuk mendatangi Polsek Medan Kota,"ujarnya.
Revi menyatakan kehadiran orangtua siswa untuk mengambil 24 sepeda motor yang diamankan dari tempat parkir yang berada di Jalan Brigjen Katamso yang juga merupakan TKP tawuran.
Selain itu, kita juga periksa hasil urine siswa-siswa itu dan juga menyuruh mereka untuk menandatangani surat perjanjian agar tidak mengulangi perbuatannya,"ujarnya.
Sementara itu, siswa Smandu yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kalau awalnya mereka hendak makan siang pascaupacara Hardiknas di sekolah mereka.
"Biasa kami nongkrong di sini bang. Tapi tiba-tiba orang itu datang dan langsung melemparkan kursi dan maki-maki kami,"kata pria tinggi berseragam sekolah seraya menyatakan kalau mereka tidak senang dengan perlakuan kakak kelas mereka.
Mengenai apakah ada pemicu ataupun dendam, pria berkulit coklat ini pun mengatakan tidak ada dendam.
"Kami sendiri pun tidak tahu entah kenapa kami tiba-tiba diserang," ujarnya.
Pantauan di Polsek Medan Kota, ada sekitar 24 sepeda motor yang diamankan di Polsek Medan Kota.
"Kita mengamankan sepeda motor itu karena, para siswa yang mengendarai motor tersebut tidak memiliki surat-surat kendaraan seperti STNK dan mereka juga tidak memiliki SIM,"ujar Revi seraya menyatakan itulah makanya pihaknya memanggil orangtua para siswa.
Ia mengaku, sekarang para siswa sudah dipulangkan ke rumah masing-masing, dan untuk kendaraan silahkan diambil besok bersama orangtua mereka.
Baca Juga : Protes Uang Kuliah Naik! Mahasiswa ITM Bakar Ban di Depan Kampus
Hello, my name is Jack Sparrow. I'm a 50 year old self-employed Pirate from the Caribbean.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar